Toili adalah sebuahkecamatan di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Toili merupakan daerah pertanian di Kab. Banggai, karena daerah tersebut dibuka
oleh pemerintah dan dijadikan daerah tujuan transmigrasi dengan penduduk
dari daerah jawa, bali dan
nusatenggara. Penduduk yang dominan berasal dari daerah Jawa dan Bali,
sehingga tidak heran bila dalam percakapan sehari-hari kita temukan
bahasa jawa dan bali. Disamping lahan pertanian, di daerah Toili juga
terdapat lahan kebun sawit milik PT. Kurnia Luwuk Sejati (Hi. Murad
Husain) yang merupakan pemilik kebun sawit terluas didaerah toili serta
telah mengolah menjadi CPO. Toili menjadi semakin semarak dengan adanya
eksporasi LNG didaerah Donggi-Senoro serta munculnya banyak penambang
emas rakyat sejak awal 2010, sehingga ribuan penduduk banyak yang
bekerja sebagai pendulang emas. Emas yang dihasilkan berkualitas tinggi
karena berjenis emas putih, sehingga harganya pun cukup tinggi, mencapai
Rp 380 ribu/gram. Dengan daya
tarik harga emas putih tsb, tidak heran bila daya tawar tenaga kasar
(tukang, buruh pabrik, buruh tani dll) menjadi semakin mahal dan
tentunya kerusakan lahan akibat penambangan emas rakyat sudah mulai
mencemaskan. Disamping kaya akan migas dan hasil pertaniannya, di
kawasan ini juga banyak berdiri lembaga pendidikan formal dan non formal, termasuk Pondok Pesantren. Diantaranya Ponpes. Darussalam desa Jayakencana dan Ponpes. Darul Ulum.
Lokasi Pertanian di Toili kini mulai berkurang dengan adanya tambang emas yang merusak lahan-lahan pertanian maupun perkebunan. lahan yang dulunya di tanami padi sawah kini sudah disulap dengan kubangan lumpur dengan sekejap, tanpa memikirkan kedepanya. Saat ini sudah mulai menghilang para penambang emas, karena sudah tidak adanya emas yang di dapatkan. para petani yang dulunya menggarap sawah dan ladang, kini mulai bingung dengan lahan yang dimilikinya sudah menjadi kubangan yang dalam.
Jika kita memikirkan masa depan, pastinya para petani tidak dengan sembarangan mencari emas demi memuaskan nafsu sesaat. karena kini sudah tidak ada lagi lahan untuk bercocok tanam. jika kita lihat dari latar belakang dataran Toili, daerah ini merupakan sumber penghasil beras terluas di kabupaten banggai, karena beras-beras yang dihasilkan dari toili kebanyakan di jual keluar daerah. Daerah yang sering memasok beras dari daerah toili seperti Kota Gorontalo dan Manado. selain penghasil padi, Toili juga cocok untuk pertanian dibidang palawija. tanaman yang sering dihasilkan seperti sayur-sayuran, tomat, rica, jagung, dan lain-lain.
Salah satu dari hasil pertanian yang saya tanam adalah cabe keriting, atau di kenal dengan warga sekitar lombok kriting (bahasa Jawa).
Ini hasil panen cabe keriting yang ada di daerah toili, tepatnya di desa Mulyoharjo.
Selain tanaman cabe keriting ada juga tanaman lain yang siap di panen seperti ketimun, ada juga yang masih dalam tahap penanaman.
Sekian dulu yang bisa saya ceritakan dalam dunia pertanian Toili Khususnya Desa Mulyoharjo